Senin, 29 Juni 2009

God Bless

Merayakan ulang tahun yang ke-36, God Bless group band yang tetap konsisten dengan mengusung aliran rock meluncurkan album ke-6 yang bertitle God Bless 36. Album God Bless 36 ini direlease setelah band ini sempat vakum tidak masuk dapur rekaman selama 12 tahun walaupun selama 12 terakhir mereka tetap aktif tampil di panggung.

Terdapat empat buah lagu baru dalam album yang berisi 10 lagu ini. Empat buah lagu baru God Bless tersebut dalah NATO (No Action Talk Only), Prahara Timur Tengah, Pudar dan Biarkan Hijau. Walaupun saat ini personel God Bless rata-rata telah berusia 60-an tahun, mereka tetap bersemangat dan menampilkan kualitas musikal mereka yang sangat hebat.

Pada album ini God Bless hadir dengan formasi Ian Antono (gitar, 59 tahun), Donny Fattah (bass, 61 tahun), Ahmad Albar (vokal, 60 tahun), Abadi Soesman (kibor, 61 tahun) dan Yaya Muktio (drum, 51 tahun).

Nato - Download Prahara Timur Tengah Download; Karna Kuingin Kau Bahagia Download; Biarkan Hijau - Download; Pudar - Download; Jalan Pulang - Download; Sahabat - Download; Syair Untuk Sahabat - Download; Dunia Gila - Download; Rock n Roll Hidupku - Download.

Selasa, 09 Juni 2009

Geus weh akang nu ditelitina, nya?

Kalimat itu muncul dari beberapa mahasiswa jurusan PKn UPI yang hari ini, Selasa, 09 Juni 2009 melakukan pengamatan tentang fenomena pelanggaran di kawasan Pasar Baru Trade Center Bandung. Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 10.00 pagi itu merupakan pelaksanaan Praktikum Mata Kuliah Kriminologi yang dibina oleh Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si., dan saya sebagai asistennya. Praktikum itu akan mengungkap bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi di kawasan Pasar Baru, seperti berjualan di bahu jalan, berjualan di trotoar, menyebrang bukan pada tempat penyeberangan, becak yang melawan arus jalan, parkir kendaraan yang tidak pada tempatnya, dan sebagainya. Dari bentuk-bentuk pelanggaran itu kemudian akan diungkap mengapa pelanggaran itu terjadi dan bagaimana alternatif solusinya.

Saya dan rombongan mahasiswa (semuanya 46 orang) yang baru turun dari Bus Kota nyebrang jalan bukan pada tempat semestinya (zebra cross/jembatan penyeberangan) yang tersedia. Mahasiswa yang sedianya akan melihat pelanggaran yang dilakukan orang lain justru disuguhi pelanggaran oleh dosennya sendiri, "geus weh akang nu ditelitina, nya?, pan akang ge ngalanggar aturan!". Ah, dengan berbagai jurus, saya pun melakukan pembelaan -karena jembatan penyeberangan jau, zebra cross jauh, biar cepat sampai, dsb. (Barangkali itu juga yang ada di benak mereka yang sama-sama melanggar....hehe...).

Setelah semua mahasiswa menyebar untuk menemukan berbagai bentuk pelanggaran dan mengungkap alasan-alasannya, tepat waktu dzuhur semuanya menghentikan kegiatan pengamatan, untuk kemudian melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di Masjid Pasar Baru. Kegiatan diakhiri makan bareng di Ampera.

Kumaha hasilna, barudak?